Kemitraan Bisnis Bebek Peking
Bisnis yang berkaitan dengan Bebek atau
Itik sudah menjadi bisnis yang memasyarakat di tanah air. Mulai dari penetasan
telur bebek, budidaya bebek, pengolahan telur, daging dan lain sebagainya.
Budidaya itik atau bebek telah dilakukan dari cara tradisional hingga cara
modern. Sederet nama orang sukses peternak bebek bisa kita peroleh melalui
berbagai media. Bebek Peking merupakan salah satu jenis bebek dalam kategori
bebek pedaging, karena itu para peternak bebek peking memanen ternakannya
sebagai daging. Olahan makanan dari daging bebek peking sangat bervariasi dan
cukup mendapat tempat di masyarakat. Selain itu pertumbuhan bebek peking
relatif cepat, sehingga tidak heran bisnis bebek peking ini cukup prospektif
untuk ditekuni. Sebagai upaya untuk memaksimalkan budidaya dan bisnis Bebek
peking ini telah dikembangkan pola Kemitraan Peternakan Bebek Peking.
Pada awalnya KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING merupakan upaya menggalang kerja sama dengan peternak yang merupakan masyarakat kurang mampu didaerah sekitar Badek, Pare, Kediri, Jawa Timur untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Akhirnya dengan sentuhan manajerial kemitraan modern peternakan bebek akan menjadi suatu investasi khusus yang berpeluang besar dan cepat untuk berbagi keuntungan antara, peternak, pengelola dan pemilik modal /investor. Inilah salah satu keunggulan dari bisnis bebek dengan pola kemitraan. Bagi pemula tidak perlu khawatir dengan kemampuan dan pengalaman yang minim perihal berbisnis bebek peking dan cara memelihara bebek peking.
Mengapa Bisnis Bebek Peking
Bisnis bebek peking merupakan peluang bisnis yang cukup potensial, jika anda masih penasaran dengan bisnis ini ada beberapa hal yang membuat peluang bisnis ini layak dipertimbangkan.
1. Dari segi laju pertumbuhannya, ternak itik dapat tumbuh lebih cepat dari ternak ayam, apalagi itik yang tergolong tipe pedaging seperti itik peking. Pada umur satu bulan berat itik peking sudah mencapai 1,5 kg dan pada umur 2 bulan beratnya sudah bisa mencapai 3 kg, sedangkan untuk ayam potong (broiler) pada umur yang sama hanya bisa mencapai berat sekitar 1 kg dan 2 kg.
2. Ternak itik
diyakini jauh lebih tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan ternak
ayam. Sekalipun penyakit-penyakit yang
menyerang ternak ayam pada umumnya juga menyerang itik, namun akibat yang
diderita oleh itik tidak terlalu parah. Hal ini terkecuali hanya pada
kepekaannya terhadap aflatoxin di mana itik amat peka terhadap aflatoxin yaitu
jamur pada biji-bijian.
3. Dalam bentuk usaha peternakan rakyat, peternakan itik dapat diusahakan dengan memanfaatkan peralatan yang amat sangat sederhana, misalnya perkandangannya serta alat-alat yang digunakan dalam kandang. Bahkan itik dapat bertahan hidup di alam terbuka dengan model kandang seperti kemahnya anak pramuka.
4. Dalam usaha peternakan itik yang diusahakan secara ekstensif kita dapat memanfaatkan alam sekitar di mana banyak terdapat sumber-sumber karbohidrat dan protein yang terbuang sia-sia seperti sisa-sisa panen padi di sawah, cacing, ikan-ikan kecil di sungai-sungai, dan lain sebagainya. Di samping itu, karena itik memiliki insting berkelompok (flocking instinct) yang amat kuat, maka ini sangat membantu dalam hal pengendalian terutama untuk model pemeliharaan yang bersifat ekstensif (digembalakan).
5. Kulit telur itik pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan kulit telur ayam. Ini mempunyai arti penting dalam hal mengurangi resiko pecah atau retak terutama dalam penanganan (product handling) dan transportasi. Terlebih untuk usaha penetasan telur dan pembuatan telur asin.
6. Pada umumnya unggas air seperti ternak itik dan yang lainnya jarang bahkan bisa dikatakan tidak memiliki sifat kanibal dan agonistik (berkelahi)
7. Sisi lain pemanfaatan limbah terutama bulu, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan kasur, bantal, atau pakaian, maka untuk bulu itik jenis tertentu seperti entok dan yang lainnya dapat dipergunakan sebagai bahan suttle kock. Ini berarti ada nilai lebih dari limbah yang berasal dari ternak itik.
8. Jika dibandingkan dengan telur ayam ras maka telur itik terkesan lebih dihargai karena telur itik dijual dengan satuan butir/biji sedangkan untuk telur ayam ras dijual dengan satuan kilogram (kg).
9. Secara umum harga produk ternak itik baik untuk komoditi telur atau daging terasa lebih stabil jika dibandingkan dengan produk ternak ayam.(Galeriukm).
Sumber:
http://acassarminto.wordpress.com/peluang-bisnis-bebek-peking/
0 komentar:
Posting Komentar