PANEN BUDIDAYA BETERNAK ITIK
PANEN BUDIDAYA BETERNAK ITIK
Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak
itik petelur adalah telur itik
Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk
afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam
yang berharga.
Pasca Panen
Kegiatan pascapanen yang
bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur
itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang
tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika
disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan
pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
·
Pengawetan dengan air hangat.
Pengawetan
dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan
cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
·
Pengawetan telur dengan daun jambu biji.
Perendaman
telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang
lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan
seperti telur pindang.
·
Pengawetan telur dengan minyak kelapa.
Pengawetan
ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan
rasanya tidak berubah.
·
Pengawetan telur dengan natrium silikat.
Bahan
pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan
tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur
awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam
telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
·
Pengawetan telur dengan garam dapur.
Garam
direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3
minggu.
Sumber: Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Pedesaan, Bappenas
HAMA DAN PENYAKIT ITIK
Secara garis besar penyakit itik
dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti
virus, bakteri dan protozoa
2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan
dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa
terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck Cholera
Penyebab : bakteri Pasteurela avicida. Gejala: mencret, lumpuh,
tinja kuning kehijauan.
Pengendalian :
sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada
dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit Salmonellosis
Penyebab : bakteri
typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian :
sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan
konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis
disesuaikan dengan label obat.
PEMELIHARAAN ITIK
|
1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam
pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu
diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
2. Pengontrol Penyakit
Dilakukan setiap saat dan secara
hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada
tanda-tanda kurang sehat pada itik.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga
fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan
fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi
dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi
pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
·
umur 0-16 hari diberikan pada tempat
pakan datar (tray feeder).
·
umur 16-21 hari diberikan dengan tray
feeder dan sebaran dilantai.
·
umur 21 hari samapai 18 minggu disebar
dilantai.
·
umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara
yaitu 7 hari pertama secara
pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Dalam hal pakan itik secara ad libitum,
untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari
bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed
suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu:
· umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah
vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
· umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air
minum diberikan secara ad libitum (terus menerus).
· umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi
panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap
hari dibersihkan.
4. Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga
kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi
kandang yang ada.
PEMBIBITAN ITIK
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
Pemilihan
bibit dan calon induk Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit
itik yang baik adalah sebagai berikut:
·
membeli telur tetas dari induk itik yang
dijamin keunggulannya
·
memelihara induk itik yaitu pejantan +
betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada
mentok, ayam atau mesin tetas
·
membeli DOD (Day Old Duck) dari
pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi
dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak
sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
Perawatan bibit dan calon induk
a. Perawatan Bibit
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari
pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun
penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang
brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik
tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu
menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan
yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah
vitamin/mineral.
b. Perawatan calon Induk
Calon induk itik ada dua macam yaitu
induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas.
Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi
telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor
betina.
c. Reproduksi dan
Perkawinan
Reproduksi atau perkembangbiakan
dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh
itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand
mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik
secara alami).
SISTEM
PERKANDANGAN ITIK
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Perkandangan Itik
1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
a. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan
pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
· kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa
disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD.
· kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model
kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok.
· kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya
bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga
berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor
itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran
kandang 3 x 2 meter).
b. Kondisi kandang dan perlengkapannya
Kondisi kandang tidak harus dari bahan
yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya
berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang
bermaksud positif dalam managemen
BUDIDAYA TERNAK ITIK
SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan
istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan
itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh
manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas
domesticus (ternak itik).
SENTRA PERIKANAN
Secara internasional
ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia,
Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan
subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa
(Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai)
dan Bali serta Lombok.
JENIS
Klasifikasi (penggolongan)
itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
· Itik
petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV
2000-INA;
· Itik
pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga; (3). Itik
ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call),
Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang
diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik
tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV
2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT
(Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.
MANFAAT
1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging,
dan juga pembibitan ternak itik.
3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman
pangan/palawija.
4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan
gizi masyarakat.
PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang
yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman
penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi
pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi
produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan
penggusuran dalam beberapa periode produksi.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak
memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang
pancausaha beternak yaitu (1). Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan
Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
KELOMPOK TERNAK
Bergabung di Dalam Kelompok Ternak dengan
Sistem Kemitraan
Kemitraan atau kelompok ternak merupakan perkumpulan yang dibuat oleh para peternak di suatu daerah dengan tujuan mensejahterakan anggotanya maupun masyarakat sekitar. Kelompok ternak merupakan organisasi yang keberadaannya diakui pemerintah melalui dinas peternakan. Kelompok ternak memiliki anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) sebagai dasar menjalankan organisasinya.
Pada kelompok ternak dibentuk struktur organisasi yang terdiri atas penasihat, pembina, ketua, sekretaris, bendahara, hingga berbagai seksi yang menangani setiap segmen usaha di peternakan itik. Misalnya seksi penetasan atau pembibitan, pembesaran, sapronak, hingga bagian yang menangani hubungan masyarakat. Tentu saja terdapat anggota kelompok yang terdiri atas peternak di daerah bersangkutan.
Perguliran dana di kelompok kemitraan harus berjalan sebaik mungkin agar dana yang ada menjadi dana bergulir. Artinya, peternak yang sudah mendapatkan modal terlebih dahulu harus dapat mengembalikan modalnya dengan baik agar dana tersebut bisa digulirkan lagi ke peternak yang lain.
Manfaat Kelompok Peternakan
Berikut beberapa
keuntungan peternak bergabung di dalam kelompok ternak.
1.
Peternak lebih mudah
mendapatkan modal dengan bunga rendah bahkan modal hibah. Pasalnya, modal usaha
peternakan maupun pemberdayaan masyarakat di bidang peternakan dari pemerintah
biasanya disalurkan melalui kelompok-kelompok ternak.
2.
Mempermudah kemitraan
dengan bank, baik perorangan maupun kelompok. Kelompok ternak dapat mengarahkan
tata cara peminjaman modal yang baik kepada peternak sehingga peternak dapat
memperoleh kredit modal di bank.
3.
Meningkatkan kemampuan
teknis beternak dengan lebih cepat dan terarah, karena peternak memperoleh
pembinaan atau pelatihan dari peternak lain atau dari dinas peternakan yang
memiliki sentra peternakan tertentu di daerahnya.
4.
Mudah mendapatkan surat
keterangan dari dokter hewan sebagai salah satu syarat pengiriman itik
antar-daerah. Pasalnya, teknik beternak yang diterapkan di dalam satu kelompok
ternak biasanya seragam sehingga memudahkan dokter ternak mengawasi kondisi dan
kualitas itik yang dihasilkan.
5.
Mudah di dalam pemasaran,
karena hasil panen dapat ditampung peternak dan dijual dengan harga yang
menguntungkan peternak. Apalagi jika jumlah harga produk itik di pasar sedang
rendah, peternak memiliki posisi tawar. Umumnya tidak ada ketentuan mengikat
jika ada anggota ingin memasarkan sendiri.
6.
Jika ada penyakit yang
menyerang peternakan, pengendalian dapat dilakukan lebih terkoordinasi dan
lebih cepat ditangani.
7.
Secara sosial bisa
meningkatkan kesejahteraan wilayah.
Sumber Modal Beternak Itik
Berikut sumber modal yang bisa didapat oleh peternak itik.
Modal Sendiri
Memiliki modal sendiri merupakan pilihan terbaik karena tidak
ada kewajiban untuk mengembalikan modal modal yang biasanya disertai bunga.
Selain itu, tidak ada risiko yang harus ditanggung jika usaha mengalami
kegagalan.
Modal Patungan
Untuk modal patungan yang berasal dari sanak-saudara atau
kerabat, sebaiknya tetap ada perjanjian tertulis di atas kertas terkait
pembagian keuntungan serta kewajiban dan hak masing-masing pemodal. Hal ini
untuk menghindari terjadinya saling menyalahkan bila terjadi kegagalan atau
usaha tidak berjalan optimal.
Modal Pinjaman dari Bank
Biasanya bank mau memberikan modal kepada peternakan yang sudah
berjalan dan memiliki catatan keuangan yang baik serta perkembangan
peternakannya cukup baik. Karena itu, modal dari bank biasanya dimanfaatkan
peternak yang ingin meningkatkan skala usahanya.
Modal Pinjaman dari Pemerintah
Modal dari pemerintah biasanya disalurkan melalui dinas
peternakan kepada melompok tani. Jika modal hibah (pemberian), modal diberikan
dengan bunga ringan. Seperti dibahas di atas, menjadi keuntungan tersendiri
bagi peternak yang tergabung dalam kelompok ternak karena berpotensi
mendapatkan modal dari pemerintah, baik untuk meningkatkan skala usaha maupun
memulai peternakan.
Modal dari pemerintah biasanya disalurkan melalui ketua kelompok ternak untuk kemudian disalurkan secara merata kepada anggota. Selanjutnya, akan ada pengawasan atau pengecekan dari pihak pemerintah untuk memastikan modal benar-benar disalurkan kepada para anggota untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
sumber: books.google.co.id
0 komentar:
Posting Komentar